Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan..

Motivasi dan Mental Siswa

Motivasi
     Banyak siswa yang cerdas, pintar dalam berbagai mata pelajaran sukses dalam ujian. Begitu pula siswa yang cerdas dan pintar dalam mata pelajaran merasa pisimis, mencari bocoran soal, mencari kunci jawaban, mengharap kunci dari sms yang salah. Sebagian siswa lagi tidak tahu, dan pasrah dalam kondisi tertekan, menurun daya ingatan, tidak terstruktur dan kusut ingatan pada materi, bayang-bayang pikiran kegagalan ujian,  berkecamuk rasa malu dan takut tidak dapat menjawab soal dengan benar. Kondisi psikologis siswa seperti ini penting untuk mendapatkan pelayanan agar dapat sukses dalam Ujian.  Kondisi psikologis siswa bermacam-macam dalam menghadapi Ujian, hal ini disebabkan adanya dinamika psikis yang berbeda-beda dalam diri siswa. Siswa yang dinamika psikisnya baik tidak mengalami kecemasan atau ketakutan dalam menghadapi ujian. Sebaliknya siswa yang dinamika psikisnya tidak baik akan mengalami kecemasan atau ketakutan dalam menghadapi Ujian. Dinamika psikis adalah energi kejiwaan yang menggerakkan, yang penuh dinamika, yang akan membawa dan menuju sukses dalam menghadapi Ujian. 
     Energi adalah kemampuan untuk bertindak. Energi merupakan ketetapan hati yang tidak tampak yang dimiliki oleh setiap orang untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan hati mereka.Dalam diri siswa terdapat dua macam energi yaitu energi fisik dan energi psikis. Energi psikis jauh lebih penting dari energi fisik,karena dari alam bawah sadar yang dapat menimba banyak daya dan kekuatan disaat dibutuhkan.
     Formula untuk menghimpun yang dinamis,yaitu: 
  1. menentukan tujuan. Tiada sesuatu pun yang dengan sendirinya menjadi dinamis sebelum ditetapkan tujuan dengan jelas.
  2. menjaga diri agar senantiasa dalam kondisi prima. 
  3. mengatur makanan yang bergizi, jangan melupakan vitamin. 
  4. mencari kesempatan agar dapat memberikan pelayanan kepada orang lain. Carilah emas yang tidak dapat lapuk.
  5. ungkapkan rasa hormat dan penghargaan serta kebaikan kepada orang lain.
  6. memperbaharui kekuatan dirinya setiap kali memperoleh keberhasilan.
     Ditinjau dari segi energi, siswa yang kondisi psikologisnya mengalami kecemasan atau ketakutan, siswa tersebut sedang mengalami kehidupan keredupan energi psikis dirinya, ibarat lampu yang kehilangan pancaran sinarnya, padahal sinar itu mengandung makna bagi dirinya sendiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. 
     Dengan demikian, konselor melalui layanan konseling menfokuskan untuk mengaktifkan dan membangun energi psikis yang ada pada diri siswa untuk sebesar-besarnya kemanfaatan bagi diri sendiri dan lingkungannya terkait dengan kesuksesan dalam menjalankan ujian yang jujur dan akuntabel..
     Tetap semangat, belajarlah yang tekun demi masa depan Anda, Selamat Berjuang..

 
Powered by Blogger