Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan..

Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Berbagai pengembangan pengajaran berdasarkan masalah (PBI) telah memberikan model pengajaran memiliki ciri-ciri khas lain dengan karakteristik sebagai berikut (Krajcik, Blumenfeld, Mark & Sloway, 1994, Slavin, Madden, Dolan & Wasik, 1992, 1994 ; Cognitiom & Technology Group Venderbilt, 1990).
a)      Pengajuan pertanyaan atau  masalah
b)      Berfokus pada keterkaitan  antar disiplin.
c)      Penyelidikan autentik
d)     Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
e)      Kerja-sama
Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Orientasi Kepada Masalah Guru menjelasakan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
Tahap 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang ssesuai, melaksanakan eksperimen, untk mendapatkan penjelaslan dan pemecahan masalah.
Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil  karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, vidio, dan model dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya
Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses  pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

Model Pembelajaran Langsung

Model Pembelajaran Langsung
Model pendekatan pembelajaran yang memfokuskan pada kegiatan siswa mempelajari ketrampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah disebut model pengajaran langsung (MPL). Istilah lain yang juga sering dipergunakan ialah Pengajaran Aktif (Good & Grows, 1985), Mastery Teaching (Hunter, 1982), dan Explicit Instruction (Rosenshine & Stevens, 1986).

Tahapan Pembelajaran Langsung
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
Guru menjelasakan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar
Tahap 2 Mendemonstrasikan pengetahuan atau
Ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau  menyajikan informasi tahap demi tahap
Tahap 3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal
Tahap 4 Mengecek pemahaman dan
memberikan  umpan balik
Guru mengecek  apakah siswa telah berhasil melakukan tugas  dengan baik, memberikan umpan balik
Tahap 5 Memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan,  dengan perhatian khusus  penerapan pada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

9.       Kegiatan pembelajaran
9.1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a.       menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b.      mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c.       menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d.      menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
9.2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.      melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2.      menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media  pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3.      memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4.      melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
5.      memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.       membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2.       memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3.       memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4.       memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5.       memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6.       memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7.       memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
8.       memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9.       memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1.       memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2.       memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3.       memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4.       memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a)      berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b)      membantu menyelesaikan masalah;
c)      memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d)     memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e)      memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

9.3. . Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a)      bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
b)      melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c)      memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d)     merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

10.   Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian
Penilaian dalam RPP mengacu pada penilaian yang terdapat dalam silabus tetapi harus lebih rinci dan lengkap. Penilaian dalam silabus ditulis hanya contoh instrument/soal, sedangkan dalam RPP semua instrument/soal ditulis lengkap  ( disertai kriteria penilaian) sesuai KD dan indikator dalam RPP

11.   Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Sumber Belajar dalam RPP ditentukan dengan mengacu pada sumber belajar yang terdapat dalam silabus dengan mempertimbangkan          :
o   Sumber belajar adalah rujukan, obyek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
o   Sumber belajar dapat berupa media cetak, elektronik, nara sumber, lingkungan fisik, alam, social dan budaya
o   Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi.
o   Sumber belajar dipilih yang mutakhir dan menarik.

Model Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif
1.      Pengertian model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) beranjak dari dasar pemikiran “getting better together”, yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

TAHAP – TAHAP MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pem belajaran yang ingin dicapai  pada pelajaran tersbut dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Tahap 3 Mengorganisasikan siswa kekelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Tahap 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka menyajikan tugas mereka.
Tahap 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah  dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individual dan kelompok.

Beberapa macam model pembelajaran kooperatif  antara lain:
(1). Student teams achievement division (STAD)
Langkah-langkah:
1)      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang.
2)      Guru menyajikan materi pelajaran.
3)      Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota kelompok yang mengetahui jawabannya memberikan penjelasan kepada anggota kelompok.
4)      Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.
5)      Pembahasan kuis
6)      Kesimpulan
(2).  Jigsaw (model tim ahli)
Langkah-langkah:
1)      Siswa dikelompokkan dengan anggota 4 orang
2)      Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda
3)      Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
4)      Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai
5)      Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
6)      Pembahasan
7)      Penutup
(3).  Group Investivigation go a round
Langkah-langkah:
1)      Membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa
2)       Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis
3)       Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
(4).  Think pair and share
Langkah-langkah:
1)      Guru menyampaikan inti materi
2)      Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3)      Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
4)      Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa
5)      Kesimpulan
(5).   Make a match (membuat pasangan)
Langkah-langkah:
1)      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban)
2)      Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
3)      Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban)
4)      Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
5)      Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya
6)      Kesimpulan.

Sumber : Materi TOT Guru mata pelajaran yang diujikan secara nasional (Matematika SMP) Provinsi Jawa Tengah tahun 2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger